Amal yang baik merupakan amalan yang InsyaAllah diterima oleh Allah SWT. Setidaknya ada dua syarat agar amal kita diterima Allah SWT. Syarat yang harus dipenuhi yaitu :
1. Niatnya benar, ikhlas karena Allah semata.
2. Caranya benar, tidak melanggar syariah Islam.
Bila salah satu dari kedua syarat di atas tak terpenuhi ini ialah tanda awal amal kita tidak diterima. Ihsanul amal ini didasarkan pada perbuatan Rasulullah SAW yang tidak pernah mengajarkan kepada kita untuk berniat bukan kepada selain Allah dan beribadah tidak sesuai dengan tuntunan syariah islam. untuk memperdalam pemahaman sebaiknya kita simak uraian dibawah ini.
a. Niat benar, cara salah
Seseorang ingin bersedekah dengan niat untuk mendapat ridha Allah SAT (niat benar) namun bersedeka dengan uang teman (cara salah). Kalau kita perhatikan lebih jauh bersedekah niatnya benar karena Allah. Allah menganjurkan bagi hambanya untuk bersedekahdalam firman-Nya :“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan”. (QS. Ali Imran: 133-134)
Namun bersedekah dengan harta yang diperoleh dari hasil orang lain tanpa sepengetahuannya dalam islam tidak diperbolehkan dalam firman_Nya :
Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana,” (al-Maaidah: 38).
Jadi, jika niat benar dan cara salah maka ibadah kita tidak akan diterima.
B. Niat salah, cara benar
Hal ini terlihat sepele tapi secara gak langsung kita mungkin sering mengalami. Sangat benar sekali jika seseorang shalat isa' empat rakaat (caranya benar) namun ternyata niat orang itu bukan karena Allah tapi karena ingin dilihat sebagai seorang yang ahli ibadah atau ingin dikatakan sebagai seorang yang taat (Niatnya salah) maka ibadah yang seperti ini juga tidak diterima.C. Niat benar, cara benar
Seseorang yang ingin berpuasa dibulan ramadahan dengan niat untuk menjalankan perintah Allah (niat benar. sebagaimana dalam firman_Nya : “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (QS Al-Baqoroh (2):183)dan dia pun berpuasa dengan ketentuan yang telah diberikan (cara benar). tidak makan dan minum dan hal-hal yang membatalkan puasa, berpuasa mulai terbit fajar (subuh) sampai matahari terbenam waktu maghrib)
maka InsyaAllah amalan ini diterima oleh Allah SWT.
Tapi inti dari semuanya adalah “Tidak ada amal yang lebih bisa diharapkan untuk diterima dari pada amal yang tidak engkau sadari (perhitungkan) dan engkau pandang tidak berarti.”
Semoga tulisan ini bermamfaat dan kita bisa menilai apakah ibadah kita diterima ataukah tidak.
cie vunun.. follow back blogku ya -> leligulali.blogspot.com
BalasHapus