Jumat, 17 Februari 2012

Persepsi Salah Mengenai Battery Laptop

Mungkin kiata semua pernah mendengar atau membaca artikel mengenai bagaimana merawat battery laptop, agar tetap bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama dan tentunya tidak mudah drop.

Bayak orang yang mengeluh mengenai batre laptopnya, karena baru beli laptop lebih dari setengah tahun batre sudah drop. Dari beberapa referensi yang saya baca memang dalam produksi masal 1 dari 500 produk elektronik yang diproduksi akan ada produk yang tidak sesuai dengan standard meskipun sudah ada quality control yang ketat dari pabrik. Karena akurasi pengerjaannya dilakukan oleh mesin bukan manusia. Maka wajarlah bila terjadi kekurangan atau cacat setelah barang itu diedarkan ke pasaran.


Ada beberapa hal yang menarik mengenai bagaimana cara merawat Batre laptop agar tetap awet dan bertahan lama hingga 2 tahun. Di lapangan saya sering mendengar, mengenai cara merawat batre laptop, diantaranya :

1. Lepaskan power listrik saat indikator batre penuh
2. Lepaskan batre dari laptop jika digunakan dalam waktu yang lama
3. Jangan sampai indikator batre menunjukkan angka 15%
4. Jangan sampai Laptop kehabisan power batre hingga mati total

Dari beberapa pernyataan diatas jangan heran kalau saya katakan salah semua .... karena memang begitu keyataannya. Berdasarkan pengetahuan saya, konektor batre pada laptop ada beberapa pin ada yang lima, enam atau tuju pin. Itupun tergantung dari merk dan seri laptop. Tetapi pada dasarnya sistem kerja dari konektor ini sama. masing2 Pin paling ujung merupakan pin positif atau negatif. Nah, sedangkan pin yang lain merupakan pin sensor, baik sensor suhu atau sensor indikator batre.

Saya tidak akan berbicara detail bagaimana cara kerja konektor ini. Menjawab beberapa hal yang orang awam menganggap 4 pernyataan benar diatas tadi bahwa,

  1. Tidak akan terjadi masalah kerusakan pada batre jika anda menancapkan (masih tertancap) power saat indikator batre penuh (laptop keluaran 2009 keatas)
  2. Tidak akan terjadi masalah kerusakan pada batre jika anda menggunakan batre meskipun tidak dalam kondisi mobile
  3. Tidak akan terjadi masalah kerusakan pada batre jika anda tidak menancapkan power saat indikator batre tinggal beberapa persen
  4. Tidak akan terjadi masalah kerusakan pada batre jika anda membiarkan laptop kehabisan power dari batre hingga laptop mati total.
Empat pernyataan diatas dapat dijawab secara jelas bahwa konektor laptop sudah dilengkapi dengan sensor indikator. Jadi Pada saat batre sudah penuh di charge maka sensor akan menghentikan arus yang masuk pada batre dan hanya mengisi power pada laptop, jika laptop menyala. Jika laptop tidak menyala maka jack power akan menghentikan arus pada laptop. Nah, langkah yang benar merawat batre laptop adalah:

"Jangan sekali-kali menancapkan power adaptor ke laptop pada saat indikator belum menunjukkan batre kritis (10-15%), jika hal ini sering dilakukan maka cell didalam box batre tidak seluruhnya optimal digunakan, sehingga 50% dari cell yang ada sering dalam kondisi penuh terisi. Inilah penyebab kerusakan dari batre yang kadang di charge tiba2 lansung penuh padahal indikator sebelumnya menunjukkan 50%."

Saya dapat menganalogikan batre itu seperti lemari es, jika lemari es sebelumnya terisi penuh oleh makanan dan anda setiap memakan makanan tersebut hanya bisa menghabiskan dari setengah lemari es. Hal itu terjadi berulang-ulang maka makanan yang setengah didalam lemari es tadi (yang tidak termakan) akan membusuk atau beku dan akhirnya tidak bisa dimakan, itulah cell dalam batre. Kesimpulan = "Isi batre dan habiskan batre".

Nb. Tips di atas tidak berlaku bagi laptop yang sudah mengalami drop batre..


Semoga bermanfaat.....

1 komentar: